Header Ads

6 Mitos Penambahan Berat Badan



Jika dilihat sekilas, penambahan dan penurunan berat badan tampak seperti hasil dari pola hidup tertentu. Orang yang makan lebih banyak dibanding membakar kalori akan menyebabkan berat badan bertambah, sehingga mereka harus makan lebih sedikit untuk menurunkan berat badan. Tetapi, apakah benar sesederhana itu? Banyak pelaku diet akan setuju bahwa masalah ini jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan. Banyak dari kita yang salah paham mengenai ilmu di balik penambahan dan penurunan berat badan. Yuk kita lihat beberapa mitos tentang penurunan dan penambahan berat badan.

Mitos 1: Kelebihan Berat Badan Berarti Tidak Sehat

Apakah berat badan Anda berlebih? Jangan berpikir bahwa Anda berumur pendek. Kebalikan dari apa yang dipercayai banyak orang, jika seseorang gemuk, bukan berarti orang tersebut pasti tidak sehat. Ada beberapa orang gemuk yang sehat dan orang kurus yang tidak sehat, begitu juga sebaliknya. Jika hanya faktor berat badan saja, maka berat badan Anda tidak ada hubungannya dengan seberapa sehat Anda.

Mitos 2 : Makan Makanan Pedas Meningkatkan Metabolisme

Jangan percaya kabar berlebih ini, Makanan pedas tidak meningkatkan metabolisme secara signifikan. Namun, hal ini bukan berarti bahwa makan sehat tidak meningkatkan metabolisme. Karena makan sehat dan bergizi seimbang dengan banyak protein memang meningkatkan metabolisme.

Mitos 3 : Makan Ekstra 3.000 Kalori Menaikkan Satu Pon Lemak

Ahli gizi telah lama menyebutkan gagasan bahwa 3.000 kalori setara dengan 1 pon lemak tubuh. Jadi, dalam rangka menurunkan satu pon lemak dalam satu minggu, Anda perlu mengurangi 400 kalori per hari. Jika terus melakukan hal ini selama 1 tahun, maka berat badan Anda akan turun lebih dari 40 pon. Sepertinya mudah dan dapat dilakukan? Kalau saja tubuh kita bekerja sesederhana itu. Salah satu faktor, tubuh manusia didesain untuk melindungi diri terhadap kelaparan, sehingga tubuh akan melakukan apapun untuk mencegah penurunan berat badan. Berat badan kita juga berfluktuasi berdasarkan jam, berapa banyak air yang telah kita minum, kondisi hormon, siklus menstruasi dan lain-lain.

Mitos 4 : Angkat Berat Membuat Anda Lebih Berat

Bagi banyak orang, latihan kekuatan dapat menipu rencana penurunan berat badan mereka, tapi hal ini hanya jika mereka mengukur kesuksesan penurunan berat badan dengan angka pada timbangan. Otot tidak lebih berat dari lemak, tetapi otot lebih padat daripada lemak. Jadi bisa saja lingkar pinggang Anda mengecil tetapi berat Anda di timbangan tidak berubah sama sekali.

Mitos 5 : Berat Badan Anda Tidak Akan Bertambah Asalkan Anda Berolahraga

Apakah Anda berpikir bahwa Anda boleh makan sepotong besar kue coklat setiap kali makan asalkan Anda berolahraga? Tentu saja tidak! Jika Anda bukan seorang atlet profesional atau pelatih, Anda tidak akan membakar cukup kalori untuk menebus kalori dari semua kue tersebut. Anda tidak bisa hanya mengandalkan olahraga untuk menurunkan berat badan.

Mitos 6 : Lemak Adalah Lemak, Dan Ini Selalu Buruk

Orang-orang yang mendapatkan lemak di sekitar bagian tengah tubuh mereka memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit daripada mereka yang memiliki lemak di pinggul, pantat atau paha. Lemak perut pada pria dikaitkan dengan risiko yang lebih besar dari disfungsi ereksi, penyakit Alzheimer dan diabetes pada pria maupun wanita.

Jika dilihat lebih mendalam, beberapa orang dengan berat berlebih cenderung mengakumulasi lemak di dalam hati mereka, sedangkan beberapa yang lain tidak. Pada kenyataannya, lemak berlebih buruk bagi semua orang, tetapi ada yang buruk bagi sebagian orang dibandingkan yang lain.

Jadi apakah bisa Anda bugar dan gemuk pada waktu bersamaan? Jika hanya sedikit kelebihan berat badan tetapi Anda sangat aktif, maka lebih kecil kemungkinan mengalami masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi atau serangan jantung. Jika berat badan berlebih dan tampaknya tidak mau turun, tetaplah berolahraga karena memberikan keuntungan bagi paru-paru dan jantung Anda.

No comments

OHBESTINFO. Powered by Blogger.